Assalamualaikum.
Pukul 09:45 WIB
Bro, sist.. aku mencoba buat posting lagi cerpen. namun kali ini temanya tentang cinta, kemarin kan sudah berhoror ria. sekarang bercinta ria.
Sebenarnya cerpen yang sudah rampung hampir ada 15 buah. dan sekarang lagi ada proyek novel. novel komedi, semoga saja bisa selesai pada waktunya. AMIN
langsung cekidot aja ya guys.
CINTA ITU KAMU
“DOOOONNNNYYYYYY,,,, cepetan dikit
napa? Lelet amat jadi cowok. !” kataku marah-marah. “heeh, iyah sayang iyah,
ini sudah cepet. Abis barangnya banyak amat jadi susah aku jalannya sayang.”
Kata pacarku dony. Ya, nama pacarku dony, dan aku clara. Kami sudah pacaran
hampir 3
tahun lebih. Tapi,
aku selalu kesel dibuatnya. Mungkin terbesit niat buatku putusin dia, namun dia
selalu menolak untuk putus. Enggak tahu juga deh, dia mungkin cowok terbodoh
yang pernah kupacari, mau-mau saja kusuruh ini-itu, ku marahi, ku bentaki.
Mungkin selama 3 tahun pacaran, kata sayang pun aku tidak pernah
mengucapkannya. Sedangkan dia? Setiap hari memanggilku sayang. Begitulah
bodohnya dia.
“kita
mau kemana lagi sayang?” katanya lembut sambil tersenyum. “ah.. kemana yah,
ikuti saja. Jangan banyak Tanya” kataku jutek. Kami pun melanjutkan berkeliling
mall. Sebenarnya bukan kami, tapi aku. Dia mungkin gak terlalu suka pergi
belanja , apalagi uangnya aku pakai uangnya dia. Tapi itulah dia. Cowok
terbodoh .
Akhirnya
setelah berkeliling, hamper semua toko ku kunjungi membuat ku lapar. “don,
makan yuk, aku laper ni” kataku sambil memegang perutku. “emmh, boleh. Mau
makan dimana sayang?” . “ emang kamu mau dimana don? “, “ kalau aku si, di
pinggir jalan. Kayanya enak.” Sambil tersenyum menatapku. “iuuuh, enggak.
Enggak level. Aku maunya di restaurant. Tuh, yang disana. Kita makan seafood. “
kataku sambil menunjuk salah satu restaurant terkenal. “hemmmh, iya deh apa
katamu sayang.” Kata dony sambil melihat isi dompetnya.
“ayooo
cepetan.” Kataku sambil menarik tangannya. “iyah sayang pelan-pelan, aku kan
bawa barangmu, ntar jatoh loh.” Katanya sambil membawa barang belanjaanku.
Akhirnya kami duduk berdua di restaurant itu. Aku memesan makanan seafood.
Kepiting, udang dan yang lainnya. “kamu mau apa don?” tanyaku. “aah, aku gak
makan sayang, aku sudah kenyang. Kamu aja deh yang makan. Aku temani saja.”
Katanya sambil tersenyum. Aku berpikir bahwa dia pasti lapar, mungkin uangnya
tidak cukup untuk makan berdua, jadi dia memilih untuk tidak makan. Ah gak
peduli, yang penting aku makan.
Setelah
selesai makan, dony pun mem
bayar semuanya.
Setelah itu kita pulang bareng, “ don, panas ni. Kamu pulang sendiri aja yah.
Aku naik taksi.” . “kamu kepanasan yah sayang? Yasudah gak apa-apa, perlu aku
panggilin taksinya?” kata dony. “ ah gak usahlah. Cepet gih kamu pulang.”
Kataku menyuruh. “iyah deh, aku pulang duluan ya sayang, ntar hati-hati yah.”
Katanya tersenyum sambil memakai helmnya. “iyah.. iyah” kataku. Akhirnya ia pun
pergi menggunakan motornya. Sebenarnya alasan yang gak masuk akal, tapi karena
dia bodoh jadi dia iya-iya saja. Aku sebenarnya beralasan panas karena aku
ingin bertemu seorang cowok yang dikenalkan oleh temanku. “ haiiii clara.” Ujar
temanku mita. “haiii”. “ini cowok yang ku bilang” kata mita sambil
memperkenalkan aku dengan cowok itu. “ hai clara, aku ryan.” Katanya. “ aku
clara” kataku tersenyum.
Setelah
berkenalan, kita pun berkeliling di mall sampai waktu malam. “besok aku jemput
yah clara” ujar ryan. “oke deh” kataku.” . rencananya sih kita berdua bakal
pergi ke pantai dan pulangnya akan makan-makan. Aku pun pulang. Berbaring
sebentar di kasurku, lalu aku melihat handphone ku. Ternyata ada 23 pesan.
Pasti dari dony. Yaps, sudah kuduga. Huaaah.. malas aku melihatnya. Aku pun
tertidur.
Sebenarnya
dony sudah 2 kali aku putusin. Tapi ia selalu menolak. Ia bukanlah cowok yang
ganteng, tidak kaya. Dia saja kuliah dengan bantuan beasiswa. Yap, dia pintar,
tapi urusan cewek di bodohnya gak ketolongan. Rencananya setelah pulang
jalan-jalan bersama ryan, aku akan putusin dony, dan kali ini mau tidak mau
harus putus. Kalau ryan sih, ganteng, kaya pula, siapa sih cewek yang gak mau.
“clara.”
Ryan memanggil. “iyah ryan, aku lagi siap-siap nih.” Kataku sambil berdandan.
Selama aku pacaran sama dony, aku tidak pernah berdandan, tidak pernah lembut,
tidak pernah menyebut namanya, tidak kuperbolehkan kerumahku, tidak, tidak, dan
tidak. Tujuannya haya 1, supaya aku bebas cari yang lain. Dony ku manfaatkan
buat jadi pembantu aja.
Kami
pun berdua aku dan ryan pergi berjalan-jalan. Ke pantai, tempat belanjaan, ke
festival budaya. Tapi selama itu aku be
lum pernah
dibelanjain oleh ryan. Aku belanja dengan uangku sendiri. “ryan, ini bagus yah
bajunya.” Kataku .”oh iya? Aku gak tahu, kalau menurutmu bagus, yah beli saja”
katanya. Hemm, aku pun mengurungkan niatku untuk membeli baju itu. Mungkin
kalau aku jalan sama dony, aku bakal dibelikannya walaupun uangnya sedang
menipis. Beda dengan ryan, sepertinya dia agak pelit.
“eh
itu ada badut, kita foto sama badut itu yuk” kata ryan. “boleh, “kataku. Kita
pun berjalan menuju badut itu. Badut itu sedang membagikan balon kepada anak
kecil. Hihihi, lucu juga. Setelah agak mendekat, sepertinya aku kenal orang
ini. Dony? “eh sayang, ngapain disini? Aku tadi malem sms kamu loh.” Kata dony.
“clara, ini pacar kamu? Ahahaha “ ryan tertawa. Aku kesal, kenapa ia bekerja di
tempat seperti ini. “ kamu ngapain kerja kaya gini?” kataku kesal. “ loh, aku
kan memang bekerja seperti ini sayang dari dulu.”. dari dulu? Jadi aku baru
tahu bahwa uangnya yang aku hamburkan ternyata dari peras keringatnya sendiri.
“ iuh, kita putus. Ayo ryan kita pergi.” Gak tahu, aku malu melihat pacarku
seperti itu.
Akhirnya
aku memutuskannya. Gak peduli deh dia tersakiti atau enggak. Kan ada ryan.
“ryan, sekarang kita kemana?” . “ah, gak tahu deh, capek nih aku clara. Pulang
yuk.” Katanya sambil masuk ke dalam mobil. Kami pun memutuskan untuk pulang.
Sesampainya di rumah aku membuka hape ku. Ternyata ada sms dari dony. Isinya
Clara sayang, maaf telah membuatmu
malu didepan temanmu itu. Itu pekerjaan ku, kalau aku meninggalkan pekerjaan
ku, ntar kamu gak bisa belanja lagi sayang. Yasudah, sepertinya udah 3 kali yah
kamu mutusin aku. Hehe, aku terima deh yang ketiga kali ini. Semoga kamu
bahagia, jangan bawel lagi sama cowokmu yang baru, jangan di marahin, kalau mau
marah ke aku aja yah. Maaf sms kamu panjang begini. Maaf sekali lagi. J
Iyah, itulah sifat
dony, baik, sabar, penuh perhatian, dan bodoh. Coba dulu ia terima pas aku putusin
pertama kalinya kan enggak sesakit ini dia. Karena udah malam, yah, aku tidur
aja. Besok aku harus belanja dapur, dank e rumah temenku untuk ambil buku
pelajaran.
Hoaamh, ngantuk bener. Ah dony mana
yah. Eh yah. Lupa tadi malam aku sudah putusin dia. Biasanya tiap pagi kalau
dia gak kuliah dia bakal telpon buat bangunin aku. Terus nganter aku belanja.
Tapi sekarang terasa beda deh. Yah, harus dijalani deh. Yang lalu biarlah
berlalu. Aku pun segera mandi dan bergegas belanja. Sesampainya di supermarket,
aku bingung mau beli apa, biasanya dony yang pilihkan. Hemm, coba deh di
inget-inget lagi biasanya dony bakal pilih yang mana.
Beberapa lama aku memilih, aku
terkejut melihat sesuatu. Bukan karena gak tahu makanan, tapi aku melihat ryan.
Bersama cewek lain. Anjriit, tadi malem dy sms bilang cinta. Anjing. Cowok
bangsat. Aku langsung menghampiri ryan. “ kamu yah, cowok brengsek. Penipu. “
sembari aku banting keranjang makanan yang aku pegang.
Aku menangis, sedih. Cowok sialan.
Sial. “ clara, kamu kenapa?” dian menghampiri aku. Dian adalah temen deketku,
dia tahu semua tentang aku dan dony. “ ryan brengsek, dia bilang cinta ke aku.
Tapi ternyata dia ada cewek lain.” Kataku sambil menangis. “udah..udah..cup..cup
kan masih ada cowok yang lain.” , “ siapa yan? Gak ada.”kataku. “ iya juga sih,
jarang ada cowok yang bener-bener setia, perhatiin ceweknya, baik” katanya
sambil mikir. “oh yah, kamu udah putus sama dony?” kata dian . “udah yan, tadi
malem pas gue ketemu dia jadi badut. Gue gak tahu pekerjaanya jadi gue malu
melihat dia sama ryan jadi badut gitu yan. “ kataku. “ bodoh sekali kamu clara,
tahu gak dony kerja itu buat siapa? Buat kamu. Dia selalu sms kamu kan?
Perhatiin kamu, bangunin kamu tiap pagi. Baik, selalu mikirin kamu. Itupun
kalau dia sempat mikirin dirinya sendiri. Kamu gak tahu kan dia tinggal dimana?
Sama siapa?pekerjaanya sekarang apa? “ ujar dian sambil memarahiku.
“gak tahu aku
yan..gak tahu.” Kataku sambil menangis. “ kalau gak salah sekarang dia jadi
pelayan di restaurant. Katanya sih ngumpulin duit gitu. Gak tahu buat apa.
Terus, rumahnya. Mirip banget kandang kambing. Kamu gak tahu kan, dia selalu
mikirin kamu, kesehatanmu, kecantikanmu, sampai-sampai dia gak mikirin diri sendiri.
Udah deh kamu sekarang balikan aja ama dony. “ kata dian. Aku terharu mendengar
kalimat yang diucapkan dian. Selama ini aku gak tahu. Yang dalam pikiran ku
hanya aku senang, aku gak pernah mikirn dia. Aku gak pernah buat ia bahagia.
Aku..aku… hiks.
Esok harinya aku di anter dian ke
rumah kontrakan dony. Jalannya kecil banget. Rumahnya gak gede. Mungkin cukup
untuk 2 orang. Penuh sampah di halamannya, gak pernah di bersihin, padahal ia
selalu memngingatkanku untuk membersihkan rumahku. “dek, kang dony ada gak? Kok
rumahnya kelihatannya sepi? “ kata dian. “oh, kang dony mah udah pindah, 2 hari
yang lalu. Kalau gak salah sekarang dia numpang dirumah temennya di simpang.”
Kata anak kecil itu.
Kami pun pergi ke simpang. Mencari
dony. Dony kamu dimana, maafkan aku dony. Maaf.
Belum sempat kita sampai dirumahnya, aku
terkejut dan terharu melihat dony sedang memberi makan anak-anak jalanan.
“dony..dony” kataku pelan. Ia pun menoleh, “emmh.clara? dian? Ngapain disini,
heeh.. maaf yah, aku berantakan. Soalnya belum mandi , tadi abis kasih sedekah
ama anak-anak ini” katanya sambil tersenyum. Aku kangen senyumnya, Aku baru
tahu kalau ia terlihat ganteng. Aku…udah gak kuat lagi. Aku pun segera
memeluknya. “dony, aku sayang kamu. Pliiss, jangan tinggalin aku.” Kataku
menangis. “heeh, clara, ada anak kecil, lagian aku belum mandi, ntar kamu
ikutan jadi bau lagi” katanya pelan. “ aku gak peduli, aku gak akan lepasin
kamu lagi. Maafin aku dony. Maaf. Maaf.maaf” kataku. “iya..iya.. aku gak pergi
kok “ katanya tersenyum. “janji?” …. “janji.”
Setelah kejadian itu,
akhirnya kita balikan lagi. Dan aku gak bakal lepasin cowok yang udah perhatiin
aku, baik sama aku, cinta setia semuaanya deh.
Keesokan harinya. Aku sudah berubah,
berkat dony. Aku jadi cewek yang gak matre lagi, dan berusaha setulusnya
mencintai dony. “ dony sayang, kita mau kemana sekarang?” kataku sambil
tersenyum. “sayang mau belanja gak?” katanya. “ah, jangan belanja-belanja mulu
deh, udah banyak barangku dirumah. Kita makan aja deh gemana sayang?” ujarku
sambil memegang tangannya. “boleh..boleh, dimana sayang? Di restaurant kemarin
mau? “. “ ah jangan deh, di warung pinggir jalan aja yah sayang. “
Kita pun pergi jalan-jalan dan makan
di pinggir jalan. Bukan materi yang membuatku senang, tetapi suasana yang
diciptakan oleh cinta yang membuatku senang. Aku berjanji kali ini aku akan
mencoba bahagiain dony. Aku gak akan lepas dony lagi. Dia sudah berusaha
memperlihatkan cintanya dari dulu. Dan aku sia-siakan. Kali ini enggak, aku
akan berusaha mencintaimu. Berusaha membahagiakanmu seperti kamu
membahagiakanku. Aku gak perlu materi. Aku cukup kamu.
Karena cinta itu kamu.
THE END
karya : Muhammad Imam Saputra