Rabu, 29 Mei 2013

Cerpen "Cinta Itu Kamu"


Assalamualaikum.

Pukul 09:45 WIB

Bro, sist.. aku mencoba buat posting lagi cerpen. namun kali ini temanya tentang cinta, kemarin kan sudah berhoror ria. sekarang bercinta ria.
Sebenarnya cerpen yang sudah rampung hampir ada 15 buah. dan sekarang lagi ada proyek novel. novel komedi, semoga saja bisa selesai pada waktunya. AMIN

langsung cekidot aja ya guys.


CINTA ITU KAMU

“DOOOONNNNYYYYYY,,,, cepetan dikit napa? Lelet amat jadi cowok. !” kataku marah-marah. “heeh, iyah sayang iyah, ini sudah cepet. Abis barangnya banyak amat jadi susah aku jalannya sayang.” Kata pacarku dony. Ya, nama pacarku dony, dan aku clara. Kami sudah pacaran hampir 3 tahun lebih. Tapi, aku selalu kesel dibuatnya. Mungkin terbesit niat buatku putusin dia, namun dia selalu menolak untuk putus. Enggak tahu juga deh, dia mungkin cowok terbodoh yang pernah kupacari, mau-mau saja kusuruh ini-itu, ku marahi, ku bentaki. Mungkin selama 3 tahun pacaran, kata sayang pun aku tidak pernah mengucapkannya. Sedangkan dia? Setiap hari memanggilku sayang. Begitulah bodohnya dia.
            “kita mau kemana lagi sayang?” katanya lembut sambil tersenyum. “ah.. kemana yah, ikuti saja. Jangan banyak Tanya” kataku jutek. Kami pun melanjutkan berkeliling mall. Sebenarnya bukan kami, tapi aku. Dia mungkin gak terlalu suka pergi belanja , apalagi uangnya aku pakai uangnya dia. Tapi itulah dia. Cowok terbodoh .
            Akhirnya setelah berkeliling, hamper semua toko ku kunjungi membuat ku lapar. “don, makan yuk, aku laper ni” kataku sambil memegang perutku. “emmh, boleh. Mau makan dimana sayang?” . “ emang kamu mau dimana don? “, “ kalau aku si, di pinggir jalan. Kayanya enak.” Sambil tersenyum menatapku. “iuuuh, enggak. Enggak level. Aku maunya di restaurant. Tuh, yang disana. Kita makan seafood. “ kataku sambil menunjuk salah satu restaurant terkenal. “hemmmh, iya deh apa katamu sayang.” Kata dony sambil melihat isi dompetnya.
            “ayooo cepetan.” Kataku sambil menarik tangannya. “iyah sayang pelan-pelan, aku kan bawa barangmu, ntar jatoh loh.” Katanya sambil membawa barang belanjaanku. Akhirnya kami duduk berdua di restaurant itu. Aku memesan makanan seafood. Kepiting, udang dan yang lainnya. “kamu mau apa don?” tanyaku. “aah, aku gak makan sayang, aku sudah kenyang. Kamu aja deh yang makan. Aku temani saja.” Katanya sambil tersenyum. Aku berpikir bahwa dia pasti lapar, mungkin uangnya tidak cukup untuk makan berdua, jadi dia memilih untuk tidak makan. Ah gak peduli, yang penting aku makan.
            Setelah selesai makan, dony pun mem bayar semuanya. Setelah itu kita pulang bareng, “ don, panas ni. Kamu pulang sendiri aja yah. Aku naik taksi.” . “kamu kepanasan yah sayang? Yasudah gak apa-apa, perlu aku panggilin taksinya?” kata dony. “ ah gak usahlah. Cepet gih kamu pulang.” Kataku menyuruh. “iyah deh, aku pulang duluan ya sayang, ntar hati-hati yah.” Katanya tersenyum sambil memakai helmnya. “iyah.. iyah” kataku. Akhirnya ia pun pergi menggunakan motornya. Sebenarnya alasan yang gak masuk akal, tapi karena dia bodoh jadi dia iya-iya saja. Aku sebenarnya beralasan panas karena aku ingin bertemu seorang cowok yang dikenalkan oleh temanku. “ haiiii clara.” Ujar temanku mita. “haiii”. “ini cowok yang ku bilang” kata mita sambil memperkenalkan aku dengan cowok itu. “ hai clara, aku ryan.” Katanya. “ aku clara” kataku tersenyum.
            Setelah berkenalan, kita pun berkeliling di mall sampai waktu malam. “besok aku jemput yah clara” ujar ryan. “oke deh” kataku.” . rencananya sih kita berdua bakal pergi ke pantai dan pulangnya akan makan-makan. Aku pun pulang. Berbaring sebentar di kasurku, lalu aku melihat handphone ku. Ternyata ada 23 pesan. Pasti dari dony. Yaps, sudah kuduga. Huaaah.. malas aku melihatnya. Aku pun tertidur.
            Sebenarnya dony sudah 2 kali aku putusin. Tapi ia selalu menolak. Ia bukanlah cowok yang ganteng, tidak kaya. Dia saja kuliah dengan bantuan beasiswa. Yap, dia pintar, tapi urusan cewek di bodohnya gak ketolongan. Rencananya setelah pulang jalan-jalan bersama ryan, aku akan putusin dony, dan kali ini mau tidak mau harus putus. Kalau ryan sih, ganteng, kaya pula, siapa sih cewek yang gak mau.
            “clara.” Ryan memanggil. “iyah ryan, aku lagi siap-siap nih.” Kataku sambil berdandan. Selama aku pacaran sama dony, aku tidak pernah berdandan, tidak pernah lembut, tidak pernah menyebut namanya, tidak kuperbolehkan kerumahku, tidak, tidak, dan tidak. Tujuannya haya 1, supaya aku bebas cari yang lain. Dony ku manfaatkan buat jadi pembantu aja.
            Kami pun berdua aku dan ryan pergi berjalan-jalan. Ke pantai, tempat belanjaan, ke festival budaya. Tapi selama itu aku be lum pernah dibelanjain oleh ryan. Aku belanja dengan uangku sendiri. “ryan, ini bagus yah bajunya.” Kataku .”oh iya? Aku gak tahu, kalau menurutmu bagus, yah beli saja” katanya. Hemm, aku pun mengurungkan niatku untuk membeli baju itu. Mungkin kalau aku jalan sama dony, aku bakal dibelikannya walaupun uangnya sedang menipis. Beda dengan ryan, sepertinya dia agak pelit.
            “eh itu ada badut, kita foto sama badut itu yuk” kata ryan. “boleh, “kataku. Kita pun berjalan menuju badut itu. Badut itu sedang membagikan balon kepada anak kecil. Hihihi, lucu juga. Setelah agak mendekat, sepertinya aku kenal orang ini. Dony? “eh sayang, ngapain disini? Aku tadi malem sms kamu loh.” Kata dony. “clara, ini pacar kamu? Ahahaha “ ryan tertawa. Aku kesal, kenapa ia bekerja di tempat seperti ini. “ kamu ngapain kerja kaya gini?” kataku kesal. “ loh, aku kan memang bekerja seperti ini sayang dari dulu.”. dari dulu? Jadi aku baru tahu bahwa uangnya yang aku hamburkan ternyata dari peras keringatnya sendiri. “ iuh, kita putus. Ayo ryan kita pergi.” Gak tahu, aku malu melihat pacarku seperti itu.
            Akhirnya aku memutuskannya. Gak peduli deh dia tersakiti atau enggak. Kan ada ryan. “ryan, sekarang kita kemana?” . “ah, gak tahu deh, capek nih aku clara. Pulang yuk.” Katanya sambil masuk ke dalam mobil. Kami pun memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah aku membuka hape ku. Ternyata ada sms dari dony. Isinya


Clara sayang, maaf telah membuatmu malu didepan temanmu itu. Itu pekerjaan ku, kalau aku meninggalkan pekerjaan ku, ntar kamu gak bisa belanja lagi sayang. Yasudah, sepertinya udah 3 kali yah kamu mutusin aku. Hehe, aku terima deh yang ketiga kali ini. Semoga kamu bahagia, jangan bawel lagi sama cowokmu yang baru, jangan di marahin, kalau mau marah ke aku aja yah. Maaf sms kamu panjang begini. Maaf sekali lagi. J

Iyah, itulah sifat dony, baik, sabar, penuh perhatian, dan bodoh. Coba dulu ia terima pas aku putusin pertama kalinya kan enggak sesakit ini dia. Karena udah malam, yah, aku tidur aja. Besok aku harus belanja dapur, dank e rumah temenku untuk ambil buku pelajaran.
Hoaamh, ngantuk bener. Ah dony mana yah. Eh yah. Lupa tadi malam aku sudah putusin dia. Biasanya tiap pagi kalau dia gak kuliah dia bakal telpon buat bangunin aku. Terus nganter aku belanja. Tapi sekarang terasa beda deh. Yah, harus dijalani deh. Yang lalu biarlah berlalu. Aku pun segera mandi dan bergegas belanja. Sesampainya di supermarket, aku bingung mau beli apa, biasanya dony yang pilihkan. Hemm, coba deh di inget-inget lagi biasanya dony bakal pilih yang mana.
Beberapa lama aku memilih, aku terkejut melihat sesuatu. Bukan karena gak tahu makanan, tapi aku melihat ryan. Bersama cewek lain. Anjriit, tadi malem dy sms bilang cinta. Anjing. Cowok bangsat. Aku langsung menghampiri ryan. “ kamu yah, cowok brengsek. Penipu. “ sembari aku banting keranjang makanan yang aku pegang.
Aku menangis, sedih. Cowok sialan. Sial. “ clara, kamu kenapa?” dian menghampiri aku. Dian adalah temen deketku, dia tahu semua tentang aku dan dony. “ ryan brengsek, dia bilang cinta ke aku. Tapi ternyata dia ada cewek lain.” Kataku sambil menangis. “udah..udah..cup..cup kan masih ada cowok yang lain.” , “ siapa yan? Gak ada.”kataku. “ iya juga sih, jarang ada cowok yang bener-bener setia, perhatiin ceweknya, baik” katanya sambil mikir. “oh yah, kamu udah putus sama dony?” kata dian . “udah yan, tadi malem pas gue ketemu dia jadi badut. Gue gak tahu pekerjaanya jadi gue malu melihat dia sama ryan jadi badut gitu yan. “ kataku. “ bodoh sekali kamu clara, tahu gak dony kerja itu buat siapa? Buat kamu. Dia selalu sms kamu kan? Perhatiin kamu, bangunin kamu tiap pagi. Baik, selalu mikirin kamu. Itupun kalau dia sempat mikirin dirinya sendiri. Kamu gak tahu kan dia tinggal dimana? Sama siapa?pekerjaanya sekarang apa? “ ujar dian sambil memarahiku.
“gak tahu aku yan..gak tahu.” Kataku sambil menangis. “ kalau gak salah sekarang dia jadi pelayan di restaurant. Katanya sih ngumpulin duit gitu. Gak tahu buat apa. Terus, rumahnya. Mirip banget kandang kambing. Kamu gak tahu kan, dia selalu mikirin kamu, kesehatanmu, kecantikanmu, sampai-sampai dia gak mikirin diri sendiri. Udah deh kamu sekarang balikan aja ama dony. “ kata dian. Aku terharu mendengar kalimat yang diucapkan dian. Selama ini aku gak tahu. Yang dalam pikiran ku hanya aku senang, aku gak pernah mikirn dia. Aku gak pernah buat ia bahagia. Aku..aku… hiks.
Esok harinya aku di anter dian ke rumah kontrakan dony. Jalannya kecil banget. Rumahnya gak gede. Mungkin cukup untuk 2 orang. Penuh sampah di halamannya, gak pernah di bersihin, padahal ia selalu memngingatkanku untuk membersihkan rumahku. “dek, kang dony ada gak? Kok rumahnya kelihatannya sepi? “ kata dian. “oh, kang dony mah udah pindah, 2 hari yang lalu. Kalau gak salah sekarang dia numpang dirumah temennya di simpang.” Kata anak kecil itu.
Kami pun pergi ke simpang. Mencari dony. Dony kamu dimana, maafkan aku dony. Maaf.
 Belum sempat kita sampai dirumahnya, aku terkejut dan terharu melihat dony sedang memberi makan anak-anak jalanan. “dony..dony” kataku pelan. Ia pun menoleh, “emmh.clara? dian? Ngapain disini, heeh.. maaf yah, aku berantakan. Soalnya belum mandi , tadi abis kasih sedekah ama anak-anak ini” katanya sambil tersenyum. Aku kangen senyumnya, Aku baru tahu kalau ia terlihat ganteng. Aku…udah gak kuat lagi. Aku pun segera memeluknya. “dony, aku sayang kamu. Pliiss, jangan tinggalin aku.” Kataku menangis. “heeh, clara, ada anak kecil, lagian aku belum mandi, ntar kamu ikutan jadi bau lagi” katanya pelan. “ aku gak peduli, aku gak akan lepasin kamu lagi. Maafin aku dony. Maaf. Maaf.maaf” kataku. “iya..iya.. aku gak pergi kok “ katanya tersenyum. “janji?” …. “janji.”
Setelah kejadian itu, akhirnya kita balikan lagi. Dan aku gak bakal lepasin cowok yang udah perhatiin aku, baik sama aku, cinta setia semuaanya deh.
Keesokan harinya. Aku sudah berubah, berkat dony. Aku jadi cewek yang gak matre lagi, dan berusaha setulusnya mencintai dony. “ dony sayang, kita mau kemana sekarang?” kataku sambil tersenyum. “sayang mau belanja gak?” katanya. “ah, jangan belanja-belanja mulu deh, udah banyak barangku dirumah. Kita makan aja deh gemana sayang?” ujarku sambil memegang tangannya. “boleh..boleh, dimana sayang? Di restaurant kemarin mau? “. “ ah jangan deh, di warung pinggir jalan aja yah sayang. “
Kita pun pergi jalan-jalan dan makan di pinggir jalan. Bukan materi yang membuatku senang, tetapi suasana yang diciptakan oleh cinta yang membuatku senang. Aku berjanji kali ini aku akan mencoba bahagiain dony. Aku gak akan lepas dony lagi. Dia sudah berusaha memperlihatkan cintanya dari dulu. Dan aku sia-siakan. Kali ini enggak, aku akan berusaha mencintaimu. Berusaha membahagiakanmu seperti kamu membahagiakanku. Aku gak perlu materi. Aku cukup kamu.
Karena cinta itu kamu.




THE END
karya : Muhammad Imam Saputra

Selasa, 28 Mei 2013

Cerpen "Lukisan Kematian" (the death paint)


Assalamualaikum.

Pukul 12:58 WIB

Yaah.. sembari menunggu lagi posting-posting berikutnya, mau share tentang karya tulis yang aku buat. yap, cerpen. aku suka menulis cerpen dari kelas 1 SMA. dan kali ini ingin mempublikasikannya :)
Semoga bisa bermanfaat, yah sekalian promosi sih.
langsung aja check it out bro, sist.




Lukisan Kematian ( The Death Paint )


“Kaaaakeeeeekkk…..”,
Yah,, ia adalah suara adik perempuan ku. Namanya Lusi, dia baru menginjak 10 tahun.  Di sebelah Lusi ada kakak ku, namanya Tommy. Dia kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri., sedangkan aku adalah Nino, remaja muda yang suka kisah misteri. Di sekolah ku aku di panggil Davinci, karena aku suka sekali dengan lukisan. Entah mengapa, setiap melihat lukisan, aku seperti di dalamnya, sehingga aku tahu nilai-nilai yang di tanamkan oleh pelukis.
“kakek..kakek.. kita liburan disini, kata papah, lusi, kak nino sama kak tommy juga liburannya disini,” Lusi seakan kegirangan dengan liburan kali ini. Jelaslah, kakek Rudy termasuk orang paling kaya di kompleknya. Semua permainan hiburan ada di taman bermain, seakan-akan ancol pindah tempat ke halaman yang luas ini. “ iyaa lus, kakek senang deh kalian bisa liburan disini, kebetulan kakek baru taken kontrak sama pihak McRonald.”, “ haaa?” Lusi bingung.  “itu loh, makanan cepat saji yang sering kita beli dulu, berger,,berger” ujar kak tommy sambil memainkan hapenya. “woaaah, senangnya ada McRonald di rumah kakek”, kakek hanya tersenyum.
Ini adalah liburan yang paling membosankan, rupanya hanya lusi yang bahagia, kak tommy sedang asyik ngerayu pembantu kakek. Kebetulan kakek memperkerjakan pembantu baru, umurnya yang masih muda sekitar 22 tahun, beda 3 tahun dari kakak ku dan ini adalah salah satu moment yang disuka oleh kak tommy. “merayu cewek”. Gak terasa hari sudah semakin gelap, “hoaaamh, jam 9 malam yah, tapi sudah sepi kayak gini.” Kataku dalam hati. “Nino…ninoo…”, sepertinya itu suara yang gak ingin aku dengar, kak tommy. Pasti akan datang, minta bantuan untuk buka internet, abis itu di suruh pergi. Tepat sekali, “ No, bantuin kakak dong, bagaimana cara buka internet disini, hehe” ,seperti dugaanku. “ Aku gak tahu, mau tidur, ngantuk” . “ iihh, pelit kamu, lihat saja entar.” Kak tommy lalu pergi meninggalkan kamarku sambil memasang muka suram.
Kamarku bersebelahan dengan kamar kak tommy, sedangkan kamar Lusi berada di bawah bersama kakek ku. Seperti biasa, aku tidur sendirian setiap hari, tapi tidak kali ini, “ kak nino, lusi tidur di kamar kakak yah, kakek lagi pergi tuh, gak tahu deh kapan pulangnya.” Aaarrgghh, mengganggu liburanku yang super membosankan, gak bisa deh telponan sama pacarku Lita. “hemmh, iyah..iyah, tapi janji, lusi gak bakal ganggu kak noni sms-an, lusi harus tidur jam 10 dan jangan pernah keluyuran tengah malam. Kalau ingin sesuatu bangunin kakak, rumah ini besar, nanti kamu tersesat.”. “Siaaaaapppp bos” katanya dengan semangat.
Jam setengah sepuluh, terasa lama bagiku untuk melihat angka 10 di jam itu. Lusi masih asyik menonton TV d kamar ku. Acara kartun sponctob the movie, acara yang paling di tunggu-tunggu anak seusianya. Yah, lebih baik begitu daripada dia mengganggu ku sms-an. “Lusi, kakak mau ke dapur dulu, kakak mau minum, kamu mau kakak ambilin air minum?”, “gak usah kak, lusi gak haus, bawain aja donat yang tadi di beli di jalan.” Kata lusi seenaknya. Lalu ku berjalan keluar kamar, dan melewati kamar kak tommy. Anehnya, saat kulihat kamarnya, dia gak ada. Ah, mungkin lagi ngerayu pembantu itu. Aku pun terus menuruni tangga dan ke dapur untuk minum.
Di dapur hanya ada mbok ijah, lagi cuci piring. “Mbok, liat kak tommy? Terus kakek kemana mbok?” sambil minum. “ nah, kalau mas tommy, mbok gak tahu. Kalau tuan kayaknya tadi pergi, katanya ada yang mau di ambil di kantornya”. Tumben malam-malam kakek ke kantor, biasanya kakek paling malas kalau pergi ke kantor. Kantor kakek memang terletak gak jauh dari rumahnya. Kantor itu yah perusahaanya beliau. Beliau sudah membuka 14 cabang di seluruh Indonesia. Ekspor-impor barang.
Setelah minum aku pun pergi ke garasi, untuk ambil donat yang kami beli tadi. Saat melewati ruang tengah, aku melihat kakek sama kak tommy sedang berbicara. “ loh..loh, katanya kakek pergi” aku menyela saat mereka mengobrol. “waah, ini dia cucu kakek yang suka lukisan”, “ ada apa ini kek? Kok kayaknya rahasia banget.” Ujarku penasaran. “ gini loh no, kakek barusan dikirimi lukisan di kantornya, lukisan itu termasuk lukisan ketiga termahal di dunia. Pelukisnya bernama Louis Carl Maxime, pelukis berdarah perancis ini tewas sehari setelah ia merampungkan lukisannya” kata kak tommy dengan serius.
“Terus kenapa kakek dan kak tommy pasang muka murung begitu?”, sepertinya ada hal aneh. Kakek dan kak tommy diam sejenak, lalu “ ini pesan yang baru saja di kirim oleh seseorang


“Jika kalian ingin hidup, serahkan lukisan itu. Lukisan itu adalah pesan keramat. Tidak sembarangan orang yang boleh memiliknya. Kalau kalian tidak memberikannya pada kami, kalian akan di kutuk selamanya.”


Pesan Kematian
Apaan ini, pesan yang dikirim oleh seseorang psikopat yang mencoba meneror kami. Mentang-mentang lukisan ini mahal, kita di bodoh-bodohin dengan surat anak kecil kayak gini, siapa yang percaya. “ no, kamu percaya dengan surat ini?” kata kakak ku. “Jelas enggaklah, ini surat cuma tipuan anak kecil belaka”, kak tommy lalu membuka kotak kecil dari kado yang telah di sobeknya tadi, “ ini no, bukalah”. Aku membuka dengan penasaran, keringat sudah membasahi dahiku. Sialan, ini bukan candaan, aku langsung membuang kotak itu. Ternyata isinya adalah potongan telinga sebelah kanan yang penuh darah, aku gak tahu telinga siapa. Aku rasa orang psikopat ini benar-benar serius.
“ no, sepertinya kita sudah di buntuti oleh segerombolan orang, dan juga lukisan itu, apakah benar kutukan kematian?”. Sial, aku gak bisa ngomong apa-apa. Kakek dan kak tommy nampak cemas. Rumah yang sebesar mall Mangga 2 ini hanya berpenghuni 10 orang saja malam ini. Kakek, aku, kak tommy, lusi, mbok ijah, mbok inem, pembantu yang di rayu kakak ku, 2 orang satpam dan 1 orang tukang kebun.
Apa yang harus kita lakukan, itulah pertanyaan yang selalu kupikirkan saat ini. “ kek, dimana lukisan itu?”, kakek lalu mengantar aku ke kamarnya bersama kak tommy. Lukisan itu tergeletak di atas karpet tebal berwarna merah khas kamar kakek. Aku lalu mencoba melihat secara detail lukisan itu. Setiap goresan kuasnya, paduan warnanya, serta gaya melukisnya. Yah, ini adalah gambar sebuah bangunan mewah, bergaya modern. Sial, modern? Lukisan ini di lukis oleh seorang yang lahirnya satu setengah abad dari umur kakek ku. Kenapa bisa melukis bangunan modern? Dan lebih anehnya lagi, bangunan modern ini adalah bangunan rumah kakek. “ kek, ini bukannya…” belum sempat aku melanjutkan berbicara kakek memotongnya, “ iya no, ini gambar lukisan rumah kakek, makanya kakek merasa gundah. Apa yang sebenarnya terjadi”.
Mampus, liburanku yang berantakan kini menjadi liburan yang sangat horor. Nyawa orang-orang di rumah ini sedang terancam. Ku perhatikan lagi lukisan itu, dan yang mengejutkan adalah ada gambar seseorang yang tergeletak di gerbang dengan cucuran darah di tanah. Lebih sial lagi, gambar itu seperti.. “ kek, coba kontak dengan satpam di luar.” Kakek ku langsung mengambil walkie talkie-nya dan mencoba menghubungi satpam. 2 orang satpam itu bernama pak Johan dan pak Musni. Ternyata yang tersambung dengan pak johan.
Kakek lalu berbicara dengan pak johan,
“ pak johan? “
“ iya tuan, ada apa tuan? “
“ pak musni dimana? “
“ sepertinya sedang berjaga di pos tuan.”
“ pak johan dimana sekarang? “
“ saya lagi di kamar tuan, lagi kurang sehat. “
            Saat kakek sedang berbicara, aku langsung pergi ke dapur untuk memastikan keadaan pak johan, karena lewat dapur pun aku bisa melihat kamarnya pak johan. Ternyata benar, pak johan sedang berbaring di kasurnya sambil memegang walkie talkie-nya. Namun, ada yang janggal, yah..benar, sepertinya pak johan memakai seragam lengkap saat ia berbaring. Aneh. Kemudian aku kembali ke kamar kakek dengan perasaan janggal berbaur dengan rasa cemasku yang semakin menjadi-jadi.
Aku masuk ke kamar kakek, kakek saat itu masih berbicara pada pak johan dan mengatakan untuk meminta tolong melihat pak musni di pos jaga. Aku duduk di kasur kakek sambil melihat lukisan itu. Kak tommy sepertinya juga penasaran, dari tadi ia bengong. Kak tommy meminta kakek untuk menelpon polisi, namun kakek menolak dengan alasan keselamatan nyawa. Pasti si pemburu lukisan ini sudah mengepung rumah besar ini.
Sial bener, di rumah kakek gak ada alat untuk menjaga diri. Tunggu dulu, apa ini, aku melihat sosok bayangan di lukisan ini, setelah ada gambar seseorang tergeletak, kini ada orang yang sedang berjongkok. Apa? Jangan-jangan itu.. aku langsung berlari ke ruang tamu kakek, dan membuka sedikit korden yang besar itu. Ku lihat ada 2 mayat sekarang, pak johan dan pak musni, tidak salah lagi, berarti potongan telinga yang tadi itu adalah dari tubuh pak musni.
Kak tommy lalu menghampiriku, “ no, kamu lagi apa?, “ coba lihat, itu mayat pak musni dan pak johan, berarti potongan telinga itu adalah milik pak musni.” Kataku dengan nada sedikit berbisik. Dua orang sudah tewas, lalu siapa lagi? Kenapa satpam itu yang dibunuhnya? Jika lukisan ini sebuah kutukan, seharusnya kamilah lebih dulu yang mati. Saat kembali ke kamar kakek, anehnya kakek sudah gak ada, hilang. Kami berdua tercengang, bingung dan gak tahu berbuat apa, apakah kakek juga sudah dibunuhnya? Kami berdua lalu mencari kakek, kak tommy mencari di dapur dan di ruang lain, sedangkan aku masih di kamar kakek, mengamati lagi lukisan itu, berharap bisa menemukan kakek.
Rumah, taman, biasa saja. Pos jaga dengan 2 mayat tergeletak, tergeletak? Saat itu gambarnya masih ada yang posisi jongkok. Aneh. Garasi, kamar lusi. Lusi ! lusi ada di dalam lukisan, siaaal. Aku lalu berlari ke kamar ku, semoga masih bisa menyelamatkan lusi. Kubuka dan kulihat isi kamar. Lusi gak ada, gak ada. Aku mencari ke kamar mandi pun juga gak ada. Kemana lusi? Kemana kakek? Hilang? Mati? Inilah yang dinamakan panic tingkat dewa, baru pertama kalinya aku panic. Aku berlari keluar kamar, tujuan utama mencoba untuk bertemu dengan kak tommy terlebih dahulu. Dapur, yah, aku harus ke dapur.
Deg..deg.. haah,,,erraaaagghh… mati..potong.. kak tommy mati. Kak tommy mati dengan kaki terpotong entah kemana. Aku..aku, apa yang kurasakan. Mau nangis, ingin berlari. Aku hanya bisa melihat kak tommy yang badannya sudah terpotong menjadi 2 di sebelah lemari pendingin. Aku benar-benar takut. 2 orang satpam tewas, termasuk kak tommy. Kakek dan lusi hilang. Pembantu-pembantu tiba-tiba gak ada. Tukang kebun, yah tersisa tinggal tukang kebun. Dimana dia. Dialah satu-satunya tempat ku meminta tolong.
Aku mencari di segala sisi rumah, kamar kakek, kamar mandi, ruang keluarga, dapur, hingga taman belakang. Gak ada sama sekali, kecuali, ruang seni. Yah ruang seni. Dulu aku sering kesana untuk menikmati keindahan lukisan yang di beli kakek. Segera saja aku menuju ruang seni. Kaget, takut, aaarrgggghhh,,,, kakek, lusi, semua pembantu dan tukang kebun, terlukis jelas di semua lukisan itu. Apa ini, seperti sebuah candaan tapi nyata. Siaal, sisa aku, hanya aku yang masih hidup. Sendiri. Kemana aku harus pergi, kemana. Benar, ke kamar kakek, melihat lukisan itu. Lukisan yang asli.
Saat ku menuju kamar kakek, aku gak melihat kotak kecil yang ku lempar, potongan telinga itu juga gak ada. Ku sempatkan ke dapur, dan ternyata benar. Mayat kak tommy sudah menghilang. Apa itu, apa yang terjadi.aku semakin takut dengan semua ini. Tujuan utama ke kamar kakek. Segera aku kesana dan,,,dan.. lukisan itu hilang. Hilang. Dimana lukisan itu, dimana orang-orang itu. Sial. Apa yang harus kulakukan? Aku gak tahu.
Aku terduduk di karpet merah itu, aku menangis, aku takut, aku bingung. Sejenak aku mencoba menjernihkan pikrianku. Mencoba untuk berfikir. Keanehan pertama terjadi saat kakek yang tidak biasanya. Pergi ke kantor malam-malam hanya untuk sebuah lukisan langka. Keanehan kedua di saat seseorang misterius memberikan pesan kematian kepada kami dan memberikan potongan telinga yang di duga pemiliknya adalah pak musni. Setelah itu aku melihat lukisan itu. Berarti pak musni telah terbunuh saat aku melihat mayat tergeletak di lukisan itu. Kemudian keanehan berikutnya, pak johan yang sakit dan berbaring menggunakan seragam lengkap. Dan saat ku lihat di lukisan terlihat sosok bayangan yang sedang dalam posisi jongkok. Aku duga itu adalah pak johan. Lalu ku temukn pak johan tewas, berarti lukisan ini yang menandakan pesan kematian, tetapi bertolak belakang dengan kejadian pak musni yang tewas terlebih dahulu.
Keanehan selanjutnya, semua lukisan di ruang seni hilang dan di ganti dengan lukisan orang-orang di rumah ini. Keanehan terakhir, lukisan ini hilang. Siapa yang bisa memindahkannya dengan cepat. Dan dimana lukisan itu? Hemm, sepertinya aku mulai memahami ini semua, jika ini sebuah lelucon yang dibuat kakek ku untukku. Berarti, seharusnya mayat 2 orang satpam itu harusnya hilang.
Aku langsung berlari keluar rumah dan memastikan kedua mayat itu. Hemm, aku tersenyum singkat. Kedua mayat itu hilang. Sudah ku duga. Berarti tidak salah lagi, ruangan yang pas untuk memindahkan lukisan sebesar 3 x 4 meter itu dengan cepat adalah di garasi. Yah di garasi. Aku mulai tidak takut lagi, sepertinya ini sebuah permainan yang dibuat oleh kakekku. Aku berjalan menuju garasi, gak terlalu jauh dari posisi kedua mayat menuju garasi. Ku buka pintu garasi, gelap. Aku gak tahu dimana tempat nyalain lampunya. Agak lama aku mencari stop kontaknya, hape ku berdering. Kulihat hapeku, ternyata sms dari kak tommy yang isinya,
Nino, kamu kemana? Kok kamu kabur dari rumah kakek sih? Kita susah-susah nyariin kamu loh.

Kabur? Sms apa ini? Siapa yang kabur? Lalu aku sms balik ke kak tommy dengan mengatakan bahwa aku lagi di garasi mobil, dan bertanya dimana kalian bersembunyi. Tapi yang lebih mengejutkan ku, sms yang di bales kak tommy,


Kamu ngomong apa sih? Kakak sama pak musni lagi di garasi nih, mau masuk mobil cari kamu, jangan bercanda deh. Kamu dimana no?

Apa? Garasi? Maksudnya? Jangan-jangan ini bukan candaan yang dibuat kakekku. Apakah ini nyata? Sebenarnya aku dimana? Aku gak balas sms kakakku. Aku segera mencari stop kontaknya. Sip, ketemu. Ku nyalakan lampunya dan, deg,deg,deg huaaaah,,, apa ini,,,apa? Semua lukisan kakek ada disini, begitu juga dengan mayat-mayat satpam, kak tommy. Aaaaaaaaaaaaaaaa….. kepala kakek ada di meja, lusi tergantung. Apa ini? Apa yang terjadi.
Aku lalu terduduk dengan lemas, aku gak tahu. Apa ini, apaa? Lalu aku sms kakak ku tommy, aku bilang kalau aku gak tahu ada dimana. Tiba-tiba di depan ku telah ada lukisan itu. Lukisan kematian itu. Dan tergambar aku sedang duduk di antara lukisan. Seperti kenyataan, memang aku lagi duduk di antara lukisan sekarang. Namun, di lukisan itu tergambar sesosok bayangan yang membawa pedang tajam siap memenggal kepalaku, dan ………………………………......…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Keesokan harinya. Di sebuah acara berita, di televisi.


Telah hilang, cucu seorang pengusaha kaya raya di kediamannya sendiri pada pukul 12.30 waktu setempat. Cucu bapak Rudy Hadi Setiawan itu bernama Noni Al-Furoni. Di duga hilang setelah kabur dari rumah. Jika ada yang mellihatnya kami harap anda dapat memberitahu keluarga korban atau hubungi kantor kepolisian.

Lukisan itu ternyata tidak ada, Louis Carl Maxime seorang pelukis psikopat itu adalah seorang jenderal Russia yang telah lama tewas saat perang saudara, hape kak tommy ternyata telah hilang 5 hari yang lalu, yang lebih aneh, kami bertiga aku, kak tommy, dan lusi, tidak pernah berlibur di rumah kakek saat itu. Lukisan siapakah itu? Dimana lukisan itu? Mungkin saja kini berada di rumah kalian.



END


Karya : Muhammad Imam Saputra

GAGAL UNDANGAN? NO PROBLEM



Assalamualaikum

Pukul 18:15 WIB

Waahh bro, sist semua yang setia pantengin terus blog ini. Sorry banget baru bisa nge-post. Maklum lah anak kuliahan banyak yang dikerjakan.
Nah, kali ini kita lanjutkan pembahasan tentang anak SMA yang lagi galau juga, lagi sedih setelah tahu lulus, tapi SNMPTN undangan enggak lulus.
So check it out

Begini yah, sekedar menghibur saja. mungkin yang gak dapet undangan SNMPTN boleh kecewa, sedih, galau, menangis. Silahkan. Terkadang malah tangis itu mengurangi beban dipundak kalian. Menangislah. Tetapi, menangis hanya pada hari itu saja. besoknya kalian harus bangkit, dan kembali tertawa. Karena tertawa enghilangkan beban dipundakmu.
Orang besar tidaklah belama-lama pada kekecewaan. Orang besar disaat terjatuh, mereka akan akan menangis, dan terluka. Namun mereka segera berdiri, membersihkan lututnya, dan kembali berjalan mencapai tujuan. Janganlah kalian saat terjatuh, tapi malah berdiam diri ditanah sapai ada yang membangunkanmu. JANGAN.

Orang besar itu selalu menganggap kegagalan adalah suatu batu loncatan menuju tangga yang lebih sukses. Dalam kata sederhana, kegagalan merupakan tangga yang yang kita tidak injak, dan kita melangkah pada step berikutnya. Kita gagal pada tangga tersebut, namun kita kebali pada tangga sebelumnya dan meloncati tangga yang gagal itu. Orang besar selalu optimis, selalu percaya diri, namun tak lupa daratan.



Banyak solusi untuk memecahkan suatu masalah, banyak jalan menuju kesuksesan. Itu semua tergantung dari kita sendiri. Komitmen kita untuk sukses. Walaupun kalian gagal dalam undangan, tapi masih banyak jalan menuju universitas.
Banyak jalan menggapai cita-cita mu.
Ingatlah.

GAGAL DI SNMPTN UNDANGAN BUKAN BERARTI GAGAL DALAM KESUKSESAN.

Dan

ORANG BESAR ITU BIASANYA DI TEMPA OLEH KEHIDUPAN LEBIH KERAS



Semoga bermanfaat
Bye

Wassalam