Selasa, 14 Januari 2014

Guyon di pagi hari



Assalamualaikum.

Pukul 07.55 WIB

Haayyy.. morning all.. pagi-pagi buka facebook, terus banyak ngeliat hal-hal yang ganjil. Hehe.. sebenernya keisengan aja si, tapi terlihat banget power of girls sama power of boys... kita tahu penciptaan lelaki dan wanita sesungguhnya.. pertemanan antara lelaki dan wanita...

Mungkin guyonan ini mengiringi hari kalian semua.. check it out

cewek sama cewek.

cewek1: ih poto profilnya cantik skali mbak..
cewek2: makasi,, mbak lebih cantik kok


cewek1: mbak, aku diputusin.. *pelukan
cewek2: yasudah sabar kamu belum dapet yang terbaik aja *pelukan

cewek1: mbak besok ke mall yuk.. aku mau beli tas
cewek 2: okeh mbak sayang.. besok aku temenin yah..

cewek1: *di sms “ mbak aku lagi sedih,, pacar aku jalan sama temen aku.. :’’( “
cewek2: *di sms “ yasudah sayang,, jangan galau terus.. kamu kuat “ *emot peluk

cewek1: *jalan di mall “ mbak ayo kita nonton, kayanya seru “ *gandeng tangan
cewek2: *jalan di mall “ oh boleh.. iya tuh kayanya seru “ gandeng tangan



cowok sama cowok.

cowok1: ih poto profilnya ganteng banget bro..
cowok2: anjiirr.. maho lu.. bencong..


cowok1: bro.. aku baru diputusin sama dia.. *peluk
cowok2: najis.. jijik woy.. jangan peluk2..

cowok1: bro, besok ke mall yuk.. anterin beli tas..
cowok2: lu sendirian kan bisa kali tong.. ngapain ajak gue.. berdua lagi kaya lagi kencan..

cowok1: *di sms “ bro aku lagi sedih,, pacar aku jalan sama temen aku.. :’’( “
cowok2: *di sms “ gak usah pake emot sedih gitu.. jijik gue.. “

cowok1:  *jalan di mall “ bro ayo kita nonton, kayanya seru “ *gandeng tangan
cowok2:  *jalan di mall “ bisa gak.. tangan lu gandeng tong sampah aja.. homo.. “

terlihat kan.. perbedaan cara berteman anak laki-laki dan anak perempuan.. namun begitu disitulah letak keunikan anak laki-laki.. J
tidak salah anak laki-laki cenderung berteman keseluruh teman dihidupnya dengan sedikit yang menjadi musuh.. sedangkan perempuan sebaliknya..

semoga terhibur..
bye

wassalam.

Hanya sebuah intuisi pengalaman



Assalamualaikum.

Pukul 22.05 WIB.

LOOOONNNGGGG TIME NO SEE ya.. hehe
Akhirnya kelar juga satu tulisan. Post pertama di tahun 2014. HAPPY NEW YEAR for you all guys. Semoga ditahun ini kita lebih baik dari sebelumnya. Amin.
Nah. Ini postingan sebenernya pengalaman selama vakum dari dunia per-bloga-an. Selain gak ada ide, pikiran buntu, banyak tugas, dan banyak aktivitas lain faktor rutinitas dan cuaca juga menghambat munculnya postingan... hehe (gak penting)

Okedeh langsung aja, emmhh.. ini berawal dari kisah pengalaman seorang pemuda. College story, love story, and some life story. Kuliah memang sangat menyenangkan bagi anak-anak SMA yang baru lulus. Namun di negeriku itu ada yang aneh, cenderung adanya kelas-kelas di universitas. Universitas negeri dan kedinasan cenderung mendapat label kelas 1. Sebuah keunggulan dimata orang tua jika anaknya masuk di universitas negeri atau kedinasan. Memang benar sih kualitas tak bisa di acuhkan. Kebanyakan kualitas negeri lebih unggul. Eh eh tunggu dulu, sekarang 2014 coy, universitas swatsa juga banyak yang berprestasi mengalahkan negeri. So? People mindset memang akan sukar berubah karena sudah “meng-saklek-kan” logika tersebut.

Di bandara BALI. Saya sedang duduk di kursi bersama teman saya. Memang saat itu sedang menunggu pesawat, dan banyak sekali mahasiswa yang baru pulang liburan. Ada fenomena yang membuat saya berpikir. Terlihat seorang ayah yang mengenakan topi polis dengan bangga dan bermain-main layaknya anak kecil. Topi itu milik anaknya yang baru saja lulus di institusi kepolisian. Suatu kebanggaan memang melihat seorang anak yang menjadi polisi, namun saya melihat anak itu terlihat malu dengan kawan-kawannya saat ayahnya memakai topi polisi itu. Anak itu langsung memalingkan muka dan berbincang dengan ibunya tanpa menghiraukan ayahnya yang mengajak main anaknya.

Yah, memang itu tempat umum tapi gak selayaknya memalingkan muka. Apalagi terhadap orang tua kita. Angkuh kah kita karena prestasi kita melebihi orang tua kita?

Sementara itu di sisi sebelah kiri kantin, ada seorang pemuda yang sedang menelpon, memakai celana pendek, kaos oblong, kacamata dan sepatu. Mungkin terlihat biasa saja, atau mungkin tak ada yang memandangnya sebagai suatu kebanggan. Berbeda dengan anak tadi yang memakai seragam penuh bangga. Pemuda ini lebih simple. Dia duduk dikursi dan sampingnya ada seorang pemuda yang memakai seragam lain. Memang ini pikiran pribadi bukan general, namun secara jelas perbedaan ditujukan berbeda. Ada seorang yang berada dikursi roda sedang mencari suaminya. Memang belum terlihat petugas bandara, namun dari hampir belasan pemuda yang memakai seragam penuh bangga hanya melihat, berjalan, berbincang. Namun pemuda bercelana pendek itu menurunkan telepon genggamnya dan segera mendekati orang sakit itu. Segera.

Kita tidak butuh seragam. Masyarakat tidak butuh pengakuan seragam. Masyarakat tidak butuh sosok yang berdiri dengan gagah namun duduk saat yang lain menjerit. Pemuda bercelana pendek itu bernama ricky. Dia salah satu mahasiswa jurusan manajemen dan bisnis di universitas negeri di bandung. So? Bagaimana anda menjelaskan rasa bangga anda, rasa angkuh anda? Atau mungkin bagaimana cara anda menggunakan rasa bangga tersebut? Hemm.. atau mungkin saja anda hanya menyombongkan diri karena anda lebih dari yang lain? Saya akan angkat topi, mungkin akan standing aplause jika pemuda yang berseragam tadi, menurunkan topinya, meletakan handphone-nya dan berdiri. Segera bertanya pada orang sakit tadi dan mungkin jika perlu mereka mampu melepaskan seragam untuk enolong sesama.

Naaahh itu hanya pengalaman dan pandangan pribadi dalam sekitar satu jam duduk di kursi bandara. Mungkin tidak semua, makanya saya tidak mau men-general-isir. Okeh, pengalaman kedua tentang percintaan. Yaaahh dari dulu memang kisah cinta saya agak berliku-liku. Namun berusaha mencintai seseorang itu lebih bermakna daripada dicintai. Karena cinta itu sebenernya bukan masalah dia, kamu, atau mereka. Tapi masalah rasa aku ke kamu. Aseeeekkk dah, mulai ni bijak. Biasalah, orang galau selalu bisa mengeluarkan kata-kata bijak..

Cinta ke seseorang ada yang mengatakan tidak boleh sepenuhnya, nanti kalau disakiti akan sakit sekali. Emmh bagaimana yah, agak kurang setuju sih. Menurut saya malah pendapat ini membuat orang makin banyak selingkuh ahahaha :D... loh iya, karena dalam hatinya menyisakan ruang untuk orang lain. Namanya saja tidak boleh cinta sepenuhnya, berarti ada ruang yang disisakan. Bahaya loh. Nah, maka dari itu mungkin ini bisa membantu, seharusnya kita mencintai, tidak hanya mencintai. Melakukan sesuatu itu harus 100 %.. dengan melakukan atau mencintai sepenunya maka tidak ada ruang sedikit pun untuk yang lain. Dengan begitu kita bisa memberikan segalanya. Nah kalau ada pertanyaan bagaimana dengan cinta kepada tuhan? Weits weits.. cinta pada Tuhan tidak bisa disamakan dengan cinta pada manusia. Cinta pada Tuhan itu cinta dasar kita sebagai manusia, bukan lagi 100 persen atau 1000 persen atau 100000000 persen, mungkin cinta kita pada Tuhan adalah cinta yang tak mampu dihitung.

Nahhh mau mencoba untuk mencintai sepenuhnya? Lakukan saja. Coba. Kalaupun sakit itu hanya sementara.

MENCINTAI SEPENUHNYA. TIDAK MASALAH AKAN TERSAKITI, KARENA CINTA ITU TENTANG AKU DAN KAMU

Semoga ada manfaatnya.
Bye 

Wassalam.